Feb 24, 2022

Perang Rusia Vs Ukraina, Legislator Golkar Minta KBRI Kyiv Evakuasi 148 WNI

Jakarta – Rusia melakukan operasi militer ke Ukraina mulai hari ini. Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Christina Aryani menunggu kabar lebih lanjut terkait evakuasi 148 WNI yang ada di Ukraina.

“Dengan dimulainya invasi, kami tengah menunggu kabar dari perwakilan apakah telah tiba waktunya untuk melakukan evakuasi,” kata Christina saat dihubungi, Kamis (24/2/2022).

Christina mengatakan sebetulnya Komisi I DPR telah melakukan komunikasi dengan pihak KBRI Kiev dengan Kementerian Luar Negeri terkait perlindungan WNI. Dia memastikan keselamatan WNI menjadi perhatian utama saat ini.

“Sejak 13 Februari yang lalu kami berkomunikasi intensif dengan duta besar kita di Kiev. Perlindungan WNI menjadi concern utama kami, dan KBRI bersama Kemenlu serta pihak terkait lainnya telah menyiapkan rencana kontijensi dikaitkan dengan eskalasi,” ucapnya.

Politisi Golkar ini mengatakan hingga saat ini pihak KBRI Kiev juga telah berkomunikasi dengan WNI yang ada di Ukraina. Dia mendapat informasi pihak KBRI akan siap mengevakuasi 148 WNI jika terjadi eskalasi ketegangan.

“KBRI Kiev terus menjalin komunikasi dengan 148 WNI kita di Ukraina dan siap melakukan evakuasi jika ada eskalasi ketegangan,” ujarnya.

Tak hanya itu, Christina mengatakan perang antara Rusia dan Ukraina ini akan berdampak pada berbagai sektor. Kejadian perang ini, menurutnya akan memiliki domino effect hingga bahkan ke presidensi Indonesia di acara G20.

“‘Perang’ di antara kedua negara akan membawa dampak di berbagai sektor, salah satunya menyangkut harga minyak. Indonesia merupakan salah satu pengimpor minyak dan LPG, harga yang melambung akan meningkatkan anggaran pengadaan (minyak), domino effect-nya bisa ke mana-mana,” tuturnya.

“Hal lain yang menjadi tantangan adalah dikaitkan dengan presidensi Indonesia pada G20. Bagaimana kedua negara yang berselisih dan sekutunya (Amerika Serikat, Uni Eropa) tidak kemudian mempengaruhi agenda G20 yang sudah dirancang, bahkan merembet ke isu-isu lain,” lanjut dia.

Rusia Mulai Serang Ukraina

Untuk diketahui, pada Kamis (24/2) pagi waktu setempat, Putin mengumumkan dimulainya operasi militer di Ukraina. Dilansir dari Associated Press, Putin mengatakan operasi militer itu dilakukan sebagai tanggapan atas ancaman yang datang dari Ukraina. Dia menambahkan bahwa Rusia tidak memiliki tujuan menduduki Ukraina. Putin mengatakan tanggung jawab atas pertumpahan darah terletak pada ‘rezim’ Ukraina.

Putin pun memperingatkan negara-negara lain bahwa setiap upaya untuk mengganggu tindakan Rusia akan mengarah pada ‘konsekuensi yang belum pernah mereka lihat.’

“Saya yakin para tentara dan perwira Rusia akan memenuhi tugas mereka dengan berani,” katanya, seraya menambahkan, “Keamanan negara terjamin.”

Rentetan ledakan juga dilaporkan terdengar di Kiev, ibu kota Ukraina dan beberapa kota di dekat garis depan Ukraina timur dan di sepanjang pantai negara itu, beberapa saat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer.

Koresponden AFP juga mendengar ledakan di kota pelabuhan Odessa, Laut Hitam, dekat dengan garis depan daerah kantong pemberontak yang didukung Rusia, dan tepat di seberang laut dari Krimea yang dicaplok Rusia.

Ledakan juga terjadi di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, yang terletak 35 kilometer (20 mil) selatan perbatasan Rusia dan di luar zona timur di mana pasukan Ukraina telah memerangi pemberontak yang didukung Moskow sejak 2014.

Otoritas Ukraina telah menutup wilayah udaranya untuk pesawat sipil. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan dalam postingan di Twitter bahwa negaranya menghadapi ‘invasi skala penuh’.

Lebih dekat ke zona perang di Ukraina timur, empat ledakan keras terdengar di Kramatorsk, yang berfungsi sebagai ibu kota efektif pemerintah Ukraina untuk zona perang timur.

Ledakan-ledakan lainnya juga terdengar di Mariupol, sebuah pelabuhan di Laut Azov yang menyediakan jembatan darat antara Rusia dan semenanjung Krimea yang dicaplok Kremlin.

“Operasi militer ofensif Rusia adalah untuk menghancurkan negara Ukraina,” kata Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam sebuah pernyataan.

“Para pembela kita siap untuk mengusir negara agresor dan akan melakukan segala daya upaya mereka untuk mempertahankan tanah Ukraina,” imbuh kementerian, seraya menyerukan sekutu-sekutu Barat Ukraina untuk “segera” menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia.

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-5956892/perang-rusia-vs-ukraina-legislator-golkar-minta-kbri-kyiv-evakuasi-148-wni

Recent Posts